Arsene Wenger sepertinya akan berada dalam kondisi cukup tenang saat memperingati kepemimpinannya di Arsenal selama 2 dekade. Kemenangan 3 gol tanpa balas atas Chelsea menjadi satu hal yang sangat menggembirakan bagi suporter Arsenal. Terutama setelah Arsenal gagal mencetak gol di 6 pertandingan terakhir melawan Chelsea di Liga Primer Inggris dan hanya mampu meraih 2 angka dari 6 pertandingan tersebut. Arsenal dikalahkan Chelsea 2 kali di pertandingan liga musim lalu dan selalu kehilangan pemain karena mendapat kartu merah pada laga kandang maupun tandang. Jika Arsenal mampu mempertahankan performa dan Arsene Wenger mampu meramu strategi yang tepat saat melawan tim – tim lain maka Arsenal berpeluang mengalahkan tim manapun.
Arsenal yang memenangkan gelar juara Liga Primer Inggris yang terakhir kali pada 12 tahun lalu tengah berusaha mengembalikan reputasi mereka. Arsene Wenger berhasil membangun tim Arsenal yang memainkan sepakbola atraktif; namun seringkali gagal memenangkan pertandingan karena lemahnya penyelesaian akhir. Wenger secara mengejutkan membangkucadangkan Olivier Giroud dan memainkan Alexis Sanchez, Alex Iwobi, Theo Walcott dan Mesut Ozil sebagai pengisi lini serang Arsenal. Memainkan pemain yang terbilang lemah dari segi kekuatan fisik memberi kelebihan kecepatan pada pilihan pemain Wenger. Sang manajer memainkan sepakbola pressing tinggi saat kehilangan bola yang didukung oleh kinerja tinggi para pemain Arsenal.
(Baca juga: Keinginan Atonio Conte untuk belanja pemain)
Kecepatan Alexis Sanchez terlihat sangat menyulitkan Branislav Ivanovic dan Gary Cahill. Kesalahan backpass Ivanovic dan lambatnya Cahill bereaksi memberi kesempatan bagi Alexis Sanchez untuk mencuri bola dan mencetak gol ke gawang Thibaut Courtois. Kerja sama Iwobi dan Ozil menjadi instrumen penting bagi gol kedua Arsenal. Kedua pemain bertukar umpan sebelum Iwobi memberi umpan pada Hector Bellerin yang berlari kencang ke kotak penali Chelsea untuk memberi umpan bagi Theo Walcott. Arsenal yang biasanya mengendurkan tekanan setelah unggul lebih dari 1 gol terus menekan Chelsea. Gol ketiga Arsenal memperlihatkan lemahnya koordinasi lini belakang Chelsea; permainan 2 lawan 2 antara Alexis Sanchez dan Mesut Ozil melawan Gary Cahill dan David Luiz diakhiri dengan sebuah tendangan Ozil yang tidak sempurna namun masih mampu mengirim bola ke gawang Courtois.